Kajian Pra Nikah dari Majelis Ta'lim Telkomsel [Batch 1]

by - Mei 11, 2017

Assalamua'laikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu dan dalam perlindungan Allah subhanahu wa ta'ala ya. Kok Anin tumben banget pembukaannya sopan banget? Karena menyesuaikan dengan isi postingannya hehehe. 

Jadi beberapa waktu lalu, gue dan temen kantor gue Mba X (yang minta dirahasiakan identitasnya karena takut dibilang kebelet nikah hahaha) dateng ke acara kajian yang disaranin sama Mba Una, dia bilang "Nin, ada kajian bagus nih pas buat kamu"
Pas banget kan, buat kami yang belum menemukan jodoh ini hehehe
Sebenernya, gue itu suka ikut kajian yang berbentuk kayak MABIT (MAlam BIna Taqwa) soalnya pasti ada sholat tahajud berjamaah. Gue suka sama sholat tahajud berjamaah, karena setan di dalam diri gue bisa cepet musnahnya dibandingin sholat sendirian yang kebangun cuma buat matiin alarm, terus narik selimut lagi hehehe. Lagipula, gue juga nggak mesti mikirin pulangnya mesti gimana, soalnya pulangnya kan pagi. Awalnya sih Ayah kaget kalo gue mau ikut kajian (maklum, mantan preman Dayeuh Kolot baru insap hehehe), makanya Ayah langsung nelpon dengan nada suara yang khawatir, dia takut kalo gue ikut pengajian syi'ah. Ya wajar sih, soalnya kan sekarang banyak tuh yang ikut pengajian tiba-tiba ilang, ternyata udah dikirim ke Suriah, Ayah takut gue begitu. Apalagi anak perempuan satu-satunya, mau cari dimana lagi coba yang kayak gue? Nggak ada yang jual lagi, limited edition. Terus pas gue jelasin secara detail tentang kajiannya dia malah ketawa "Oh itu berarti yang ngaji jomblo-jomblo ya Ba?".

Sebelumnya gue nggak berencana buat ikut kajian ini, bahkan udah hampir lupa kalo udah daftar. Eh ternyata ada sms reminder dari narahubungnya, alhasil gue dan Mba X ikutan deh tanpa prepare apapun. Baju pinjem temennya Mba X, sisa perlengkapan yang lainnya langsung beli di Alfamart. Kita pun sengaja nggak ada yang mau update di sosial media pas lagi ikut kajian ini, takut dikira kebelet nikah. Padahal kan cuma mau cari ilmu doang. Niat gue ikut kajiannya sih buat memperdalam ilmu lagi tentang pernikahan & kehidupan setelah menikah, gimana cara menyikapi perasaan suka pada seseorang sebelum akad nikah, dan tentu aja buat ngilangin kegusaran diri dalam penantian jodoh ini #nowplaying #RizkiFebian-PenantianBerharga.

Gue akan share tentang beberapa poin yang gue tangkep dari kajian kali ini ya gaes, semoga bermanfaat dan kalo ada yang salah, mohon masukkannya karena kita kan sama-sama lagi belajar hehe.
Resume buatan Anin
Gue bahas satu-satu yaa;
  1. Google bukanlah "Sang Maha Tahu" Apalagi buat ilmu agama, jangan terlalu banyak deh percaya sama Google, belum tentu pasti. Al-Quran itu sumber yang pasti, dan tidak ada cela didalamnya. Kalaupun mau cari info dari Google tentang agama, sebaiknya dikaji lagi dengan orang/narasumber yang lebih baik agamanya dibanding kita. (Sumber: Ust. Fauzil Adhim)
  2. Kebanyakan dari kita, saat menikah itu sama kayak lagi instal program, terms & conditionnya nggak dibaca, langsung di centang "I agreed" aja,  yang penting ke instal. Itu salah. Menikah itu, banyak hal-hal yang mestinya kita pahami dulu diawal lalu kita praktikan setelah akad. Karena kalo nggak kayak gitu terus pas tiba-tiba ditengah jalan nge-hang gimana? Mau di "don't send" aja? atau di "report"? Kalo disebuah program, pilihannya ada dua (yang udah gue sebutin diatas) tapi ujung-ujungnya sama aja, filenya ilang. Tapiii...kan kalo dipernikahan nggak gitu, kita mau pernikahan yang hanya sekali seumur hidup dan berakhir dengan kebersamaan di surga (aamiiin ya Allah). Nah! Makanya, pahami dulu diawal tentang esensi pernikahan, jangan buru-buru mau nikah gara-gara ditanyain "kapan nikah?" tiap lebaran. (Sumber: Ust. Fauzil Adhim)
  3. Mahar yang paling baik adalah harta, namun yang mudah dan meringankan. Karena kegunaan mahar itu adalah untuk keberlangsungan hidup setelah menikah, (naudzubillahi minzalik) takut-takut ada kejadian buruk pada suami dan tidak bisa menafkahi lagi, disitulah kegunaan mahar itu. (Sumber: Ust. Fauzil Adhim)
  4. Buat cewek yang sedang mencari jodoh, terus misalnya udah suka nih sama salah satu cowok, nah...kata pak ustadz kalo mau tau lebih dalem tentang kepribadian cowok itu dari 3 orang
    1. Orang yang pernah bepergian sama dia. (Tapi jangan nanya sama cewek yang pernah jalan bareng sama dia ya, bukan info baik yang didapet, malah jadi sewot hahaha. Tapi kalo cewek itu ibunya ya gapapalah, sekalian aja tanya "Tante mau nggak kalo punya mantu kayak aku?" kali aja gitukan mamanya suka.)
    2. Orang yang pernah ibadah bareng dia. (Tanya sama orang itu, dia kecepatan sholatnya berapa? 5menit/4rakaat? 30detik/2rakaat? Atau mungkin 30menit/3rakaat? Hehehe.)
    3. Orang yang sering ngabisin waktu bareng dia/sahabat karibnya lah. Intinya adalah, untuk mengetahui gimana habluminallah & habluminannas dia. Apakah seimbang antara hubungannya dengan Allah dan hubungannya antar sesama? (Sumber: Ust. Fauzil Adhim)
  5. Menikah itu untuk menyatukan dua kepribadian yang berbeda untuk sama-sama membangun rumah tangga yang baik dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala agar mendapatkan barokah dariNya. (Sumber: Ust. Fauzil Adhim)
  6. Jika ingin segera menikah, banyak-banyaklah membantu orang yang akan menikah. Contohnya kayak nyewain baju kebaya sama beskap gitu, bikin mereka secantik & setampan mungkin dengan koleksi kebaya & beskap dari Permaisyuri Kebaya (loh jadi iklan hahaha). (Sumber: Ust. Bendri Jaisyurrahman / moderatornya ya? Gue agak-agak lupa. Maaf ya.)
  7. Lebih baik dibuat "MoU" sebelum menikah/setelah akad nikah. Tentang keuangan contohnya "uangmu uangku, dan uangku uangku" atau "orang tua kamu biasanya kamu kasih berapa sebelum nikah? Aku dulu ngasih orang tuaku segini, mau kita samain aja gak sekarang jumlahnya? Mama mu segini, mama ku juga segini." mungkin juga "kamu mau potong uang gaji kamu buat ongkos kerja kamu dulu terus baru dikasih ke aku, atau gimana?" pertanyaan-pertanyaan kecil tentang keuangan yang memang seharusnya didiskusikan sebelumnya lah. Tentang cara menghadapi ketika kita lagi ngambek, pms, bete, gak mood, dsb, yang nggak bisa kita kontrol sendiri karena itu udah hormonal. Pokoknya hal-hal yang menurut kita penting buat kehidupan berumah tangga dibahas sebelumnya deh dan cara penyelesaiannya. (Sumber: Ust. Bendri Jaisyurrahman)
Eh udah gitu ya, pas lagi kajiannya Ust. Fauzil Adhim gue kan lagi asyik mencatat sambil doodling ala-ala gitu sambil tiduran terus moderatornya ngomong "Buat ikhwan & akhwat mungkin ada yang ingin dibantu untuk menemukan jodohnya, bisa kami bantu. Nanti tolong dikirim aja CV nya, buat yang ikhwan ke *** (gue lupa) dan yang akhwat *** (gue pun lupa)." Sontak, cewek-cewek pada heboh "Haa~ asdhsyffbsflsafegkjfjekfylasyfhjsdfjkdfifgehafhjsg"  gitu deh bunyinya, padahal ikhwannya anteng-anteng aja, gak kedengeran suaranya. Gue cuma celingak-celinguk aja ngeliatin ekspresi mereka satu-satu (didominasi dengan mata yang berbinar-binar dan tangan yang langsung megang pulpen dan menggerakkannya diatas kertas dengan tulisan "Nama", "TTL", "Hobi", "MiFa", "MaFa", "Calon Mantan Gebetan". Eh maaf itumah buat nulis di binder pake kertas Harvest jaman gue SD) lalu lanjutin lagi merangkum ala-ala. Gue sih udah ada CV, lengkap dengan keahlian Adobe dan pengalaman kerja lagi. Nilai TOEFL, IPK, linked in, pengalaman berorganisasi, lengkap lah pokoknya, desainnya unyu lagi. Bisa gak pake itu aja? Hahaha siapa tau kan ustadznya punya perusahaan, butuh desainer grafis, gue bisa daftar deh :D
Serap ilmu sebanyak-banyaknya

Ya segitu aja hasil review gue tentang kajian kali ini, nanti kalo gue ikut kajian-kajian yang lainnya insha Allah gue review lagi disini ya poin-poinnya (yang menurut gue penting, gak tau menurut orang lain). Semoga berfaedah ya. Oh iya, katanya bakal ada batch 2 di kajian ini, nanti deh kalo gue tau infonya tentang batch 2 nya gue kabarin yaa.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Pemandangan dipagi hari dari gedung Telkomsel Smart Office lt. 9

You May Also Like

0 komentar